Jika merujuk kepada sebuah perumpamaan kata, ketika dulu semasih sekolah di SD Inpres di Jl. Patimura Legian, saya sering mendengar kata-kata perumpamaan "Dimana Ada Gula, Di sana Ada Semut". Mungkin perumpamaan ini cocok diberikan untuk Desa Legian. Kalau diumpamakan, bahwa Legian itu adalah "gula". Kok gitu... Ya... lah, kan sekarang Legian berkembang sangat pesat, berkat pariwisata yang masuk ke daerah it
- Pemandangan Sunset Pantai Legian, dengan para Surfer manca Negara
u.
Jika anda pernah ke Legian, dan bandingkan misalnya anda punya teman yang dulu lahir di Legian sekitar tahun 1930-an, dengan situasi sekarang, maka tidak bisa dipungkiri itu adalah akibat dari pengaruh pariwisata.
Dengan perkembangan seperti itu dapat dikatakan Legian berkembang dengan sangat pesat. Saya waktu masih sekolah di SD Inpres yang sekarang bernama SD 2 Legian, jalan menuju sekolah saya sekitar tahun 1979, sangat sempit dan penuh dengan semak belukar di kanan kirinya. Dalam rentang waktu tersebut sampai sekarang sudah memasuki tahun 2009, sudah sangat jauh beda. Tempat yang dulunya semak belukar, sekarang berubah menjadi pertokoan, hotel, restoran, dan penginapan. Tak ada sejengkal tanah yang terbuah percuma.
Dengan masuknya pariwisata ke Legian, maka orang dari luar Bali (Jawa, Lombok, Sumatra, dan ll.) banyak yang datang ke Legian, untuk mencari pekerjaan, dan bahkan banyak yang sudah punya bisnis besar di Legian.
Legian seakan-akan diserbu oleh semut-semut bagaikan gula.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar